Topologi Start |
Topologi Star merupakan topologi jaringan yang bentuknya berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Masing- masing workstation dihubungkan langsung ke Server atau Hub/Switch. Hub/ Switch berfungsi untuk menerima sinyal dari komputer dan meneruskannya ke semua komputer yang terhubung dengan Hub/Swich tersebut. Pada dasarnya, desain topologi bintang sangat mirip dengan sebuah roda sepeda dengan jari-jari yang memancar dari pusat. Dalam tipe jaringan ini, pertukaran data hanya dapat dilakukan secara tidak langsung melalui simpul pusat ke semua node lainnya yang terhubung. Semua komputer dalam topologi star terhubung ke perangkat sentral seperti hub, switch atau router. Komputer di jaringan yang biasanya dihubungkan dengan hub, router atau switch dengan Unshield Twisted Pair (UTP) atau kabel shielded Twisted Pair (STP).
Karakteristik Topologi Star :
1. Setiap
node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB).
2. Bila
setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di broadcast
keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port),
maka kinerja jaringan akan semakin turun.
3. Sangat
mudah dikembangkan.
4. Jika
salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka
keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down
pada jaringan keseluruhan tersebut.
5. Tipe
kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
Keuntungan Topologi Star :
1. Cukup
mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan
topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang berlangsung.
2. Apabila
satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka komputer tersebut
tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.
3. Kita
dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub
yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
Kekurangan Topologi Star :
1. Memiliki
satu titik kesalahan, terletak pada hub.Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka
seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
2. Membutuhkan
lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central
point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi
jaringan yang lain.
3. Jumlah
terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
4. Lalulintas
data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.
Comments